Rabu, 10 April 2019

Resensi Novel Si Anak Cahaya ||TERE LIYE||


Resensi Novel Si Anak Cahaya|TERE LIYE|

Identitas Buku

Judul Buku                 : Si Anak Cahaya
Penulis                        : TERE LIYE
Jumlah Halaman       : 417 Halaman
Penerbit                      : Republika Penerbit
Tahun Terbit               : Desember 2018
Co-Author                   : Sarippudin
ISBN                            : 978-602-5734-54-0

Sinopsis Novel

       Nurmas, merupakan anak pertama pasangan Yadi dan Qaf.  Cerita ini ber-setting tahun 1950.  Mereka hidup di sebuah desa.  Memiliki 3 sahabat yang menyenangkan dan kadang menyebalkan karena suka menjodoh-jodohkannya dengan Badrun S.  yaitu:  Jamilah, Siti dan Rukayah.  Nama belakang Badrun tidak satu pun ada yang tahu kepanjangan dari apa.  Badrun kelas 6, Nurmas kelas 5.  Badrun dimata Nung, sangat menyebalkan sebab selalu memanggilnya si anak sok, sok pintar!  Sementara Nung dan teman-temannya mempelesatkan haruf S menjadi Si Susah atau Si Sulit.  Mereka memiliki Guru SD satu-satunya yang mengajar sekolah, namanya Pak Ahmad Zen, atau biasa dipanggil Pak Zen.  Guru mengajinya Kakek Berahim. 
       Nung memiliki petualangan-petualangan seru baik sendiri atau pun bersama teman-temannya.  Yang paling menyentuh saat Nung seorang diri berangkat ke kota kabupaten untuk menemui dokter Van Arken dan akan membeli obat untuk Bapaknya yang sedang sakit dengan menumpang gerobak milik Bang Topa.  Petualangan yang menegangkan saat Nung ditemani ketiga sahabatnya menunggu ladang dan bertemu babi hutan liar juga harimau.  Salah satu cerita yang kocak dan mengocok perut saya, ketika Nung dan ketiga sahabatnya menjadi murid Nek Beriah, dukun anak di kampungnya.  Saat Jamilah disuruh mempraktekan jadi Ibu hamil yang sedang melahirkan anak.  Kemudian Nung mencoba peruntungan berjualan di statiun kereta api bersama ketiga sahabatnya juga, meskipun pada akhirnya layu sebelum berkembang, akibat krisis ekonomi terpaksa statiun di kampungnya di tutup dan harus berpisah dengan Pak De yang sudah bekerja dan berada di kampungnya selama dua puluh tahun.  Puncak yang paling seru dan menegangkan saat kembalinya Dulikas ke kampungnya, dan mencari Bapak-nya Nung, untuk balas dendam.  Satu per satu rumah di kampungnya dibakar.  Berkat bantuan Kibo, kerbau milik Bang Topa, yang mengamuk karena  anak buah Dulikas menyalakan lampu dari truk-truk yang mereka bawa, Nung bisa kabur dengan menggendong adiknya, Unus.  Ia berjalan menuju kabupaten sejauh 15 pal. Meskipun bertemu dengan banyak rintangan, seperti dihadang di Puyang (harimau) yang akhirnya memangsa dukun sakti di kampungnya, bertemu babi, hingga empat anjing liar yang hampir saja memangsa Nung dan Unus, sebelum ajal menjemput, maka datanglah pertolongan dari dua tentara yang berasal dari kampungnya, orang yang Nung cari.  Malam itu juga Nung beserta puluhan tentara mendatangi kampungnya, hingga akhirnya menangkap Dulikas.  Apa yang telah dilakukan oleh Nung, akan selamanya diingat oleh warga di kampungnya. 


Kelebihan Novel
    Buku ini menggunakan bahasa yang mudah di pahami,alur cerita yg diangkat juga menarik,penggambaran suatu tempat,suana hati dan lain" mampu membuat si pembaca menghayati karya ini.

Kekurangan Novel 
      Terlalu banyak penggambaran suasana dalam cerita dan sehingga si pembaca merasa cepat bosan karna tidak langsung pada inti cerita nya saja.

Kesimpulan 
    Buku ini sangat inspiratif dan banyak pembelajaran yang dapat kita ambil dari kutipan novel tersebut.



Selasa, 28 Agustus 2018

                           ~JAWABAN UH B.Indo 1

1.  
  • Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif).
  • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.
2.
Kalimat Imperatif
Kalimat Imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah yang berfungsi untuk meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat Deklaratif
kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan yang berfungsi untuk memberikan informasi.
Kalimat Interogatif
Kalimat ini berisi tentang pertannyaan yang digunakan untuk mencari informasi.
3.
1)Teks Prosedur Sederhana 
Prosedur yang dapat ditempuh hanya dengan dua atau tiga langkah saja.
2) Teks prosedur Kompleks   
Prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah langkah tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. 
3)Protokol 
Prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat/rumit dan mudah dipahami. 
4.
  -didihkan air di dalam panci
  -rebus mie dalam panci
  -jika mie sudah matang lalu tiriskan
  -siapkan mangkuk untuk mengaduk mie yang            sudah ditiriskan dengan 1 butir telur(aduk dgn         sendok)
  -panaskan kuali yg sudah di beri minyak goreng
  -jika kuali sudah panas masukan adonan omelet      -bolak balikan omelet dengan spatula
  -angkat apabila omelet sudah berwana kuning           keemasan
  -omelet siap di hidangkan
5.
  -bilas pakain terlebih dahulu degan air
  -beri deterjen cair pada pakaian yg terkena noda
  -kucek pakaian yg sudah di beri deterjen                     cair(hingga bersih)
  -jika sudah hilang bersihkan dengan air bersih
  -keringakan pakaian tsb
  -lalu jemur